suprizai
 
  Selamat Datang
  Page
  Data Diri
  Profil Selengkapnya
  Peta
  Messenger
  Telp
  Gallery
  supri zai
  Masuk
  Tentang Kami
Data Diri
Selasa 09 September 1992 telah lahir seorang bayi disebuah desa terpencil di kota Gunung sitoli . Lalu ia pun di beri nama Suprianus zai, dengan nama panggilan Supri zai atau sering disingkat PRI. Nama SUPRI sendiri sebenarnya sebuah makna yang melambangkan tentang kepribadiannya. Hurup S artinya Setia to Allah, U adalah Unique (orang unik), P artinya Penolong (suka menolong, dan I adalah (Ilmuwan). Jadi kalau disambung menjadi “Seorang ilmuwan unik yang selalu ingin dekat dengan Allah, serta mempunyai kepribadian suka menolong dan peduli terhadap sesama.

Ia Lahir dari sebuah keluarga sederhana yang cukup harmonis. Berbeda dari kebanyakan anak-anak seusianya, ia sudah mempunyai banyak mimpi, hingga hari-harinya hanya dihiasi dengan mimpi-mimpi. Ia menempuh Sekolah Dasar di SDN Sisarahili Sumatra Utara selama 6 tahun, setelah lulus SD Sisarahili Melanjut SMPN 1 Gidoselama 3 Tahun. setelah itu saya pergi
ke Surabaya Melanjutkan SMK SELAMA 3 Tahun. tinggal bersama Saudaranya. setelah Lulus SMK lalu MENCOBA bekerja di salah Teknisi Komputer selama 2 Bulan. kemampuan Teknisi Computer. Disana pula ia banyak belajar tentang multimedia sehingga mengedit sebuah video, Foto dan dan memperbaiki computer .


" Ada Pertemuan, Ada Perpisahan
"

Persahabatan dengan sahabat DEKATKU akhir-akhir ini mulai renggang, entahlah apa penyebabnya. Aku mulai merasakan ketidak hadirannya dalam hidupku ketika tak ada lagi komunikasi diantara kami. Aku sendiri sebenarnya sudah mencoba menghubunginya baik lewat sms atau telpon, tapi hasilnya selalu nihil, smsku tidak pernah lagi dijawab apalagi teleponku ga pernah dijawab lagi. Mungkin sudah ganti nomor hp atau memang lagi sibuk sehingga sahabat terbaikku itu ga sempat menjawab sms atau mengangkat telpon dariku. Awalnya memang aku berpikiran begitu tapi lama kelamaan ada sedikit keganjilan, masa seh aku yang terus menghubunginya tak pernah ada jawaban. Aku coba bertanya pada teman-teman dekatnya namun mereka pun hanya berkata ”tidak tahu”.

Aku hanya ingin tahu penyebab dari semua ini dan aku mencoba bermuhasabah diri apakah ini dikarenakan kelalaianku atau memang sahabatku itu tidak mau lagi berteman dengan diriku. Sungguh aku begitu merasa kehilangan atas kealfaan dirinya dalam hidupku. Begitu banyak kenangan indah yang telah kami ukir dengannya. Ketika aku sedang dalam keadaan sedih dialah yang selalu menghiburku ketika kegembiraan datang menghampiri kami merayakannya. Sungguh jika aku mengingat kenangan-kenangan itu aku merasa sedih.

Begitu sedihnya aku sehingga aku terus mencoba menghubunginya lewat telpon tapi tetap telponnya tak pernah diangkat. Ingin rasanya aku melupakan dirinya tapi sungguh aku tak bisa. Aku takut kealfaan dirinya dalam hidupku dikarenakan kesalahan yang telah aku perbuat dan jika ini benar maka sungguh aku akan merasa berdosa sekali. Doaku, semoga ini tidak berkelanjutan sampai lama sehingga aku bisa mendengar gelak tawa dan senyumnya dalam hidupku kembali.

Memang aku menyadari dalam kehidupan ini ada pertemuan ada juga perpisahan tapi apakah memang beginikah caranya kami berpisah? Sungguh jika aku harus berpisah dengannya, aku hanya ingin perpisahan ini dilandaskan dengan kebaikan sebagai mana dulu kami bertemu dengan kebaikan. Tak pernah kubayangkan jika aku tak bisa bertemu dengannya lagi dan ini disebabkan oleh keteledoran diriku, penyesalanlah yang aku temukan untuk saat ini.

Atau memang beginikah Allah mengajarkan kepada hamba-Nya tentang arti persahabatan sejati? Persahabatan yang dilandaskan kecintaan kepada-Nya. Dan hikmahnya kelak kami akan dipertemukan kembali. Mungkin inikah sebuah proses pembelajaran diri bahwa persahabatan sejati adalah harus dengan adanya perpisahan tapi bukan perpisahan untuk selamanya tapi perpisahan untuk bertemu kembali. Semoga.

Sahabatku, dimanapun engkau sekarang berada aku berharap engkau dalam keadaan sehat dan selalu berprasangka baik terhadapku. aku akan selalu berdoa untukmu semoga Allah memberikan karunia-Nya kepadamu dan kelak kita bisa bertemu kembali. Sahabatku, aku hanya ingin persahabatan yang telah kita ukir bersama ini tidak berbuah dengan kebencian. Jika dalam persahabatan ini terdapat kesalahan dariku mohon maafkan karena sungguh itu semua adalah kelemahanku sebagai manusia dan kelak jika kita bertemu kembali semoga senyum manismu selalu akan ku temukan pada setiap pertemuan kita.

Ah, sahabatku…. memang dalam kehidupan ini terkadang ada saja kesalahan yang disengaja atau tidak yang telah aku perbuat kepadamu tapi sungguh itu semua aku tidak menyadarinya. Aku hanya mencoba mempertahanku persahabatan ini. Aku percaya bahwa Allah begitu sayang kepada hamba-Nya dan kejadian ini adalah bukti dari kasih sayang-Nya.
 
   
Facebook 'Like' Button  
 
 
Suprizai.page.tl 1 visitorsHome
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free